Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang Cyber Crime Black Market. Berbicara tentang Black Market, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, namun Black Market yang sering kita dengar sedikit berbeda dengan Black Market dalam konteks Cyber Crime. Jika pada Black Market yang sering kita dengar merupakan sebuah perdangan barang secara illegal (seperti barang elektronik), pada Cyber Crime Black Market dalam konteks kejahatan cyber tidak hanya tentang barang yang illegal, namun juga jasa illegal seperti informasi, file-file digital, jasa hacking, software hacking, dan lain-lain.
Pelaku Cyber Crime Black Market
Para pelaku kejahatan dalam Black Market
ini tidak bekerja sendirian, masing-masing mempunyai profesi dan role
kerja tersendiri. Seperti yang dirangkum oleh Panda Security , 2010 yang
mengungkapkan tentang siapa saja yang terlibat dalam Cyber Crime Black Market dan apa saja profesi kerja mereka sebagai berikut:
1. Programmers
Bertugas membuat exploit dan malware yang akan digunakan untuk cyber crime
2. Distributor
Bertugas Menukar dan menjual semua data hasil curian
3. Tech Expert
Bertugas Memelihara infrastruktur TI perusahaan kriminal, termasuk server, enkripsi, database dan sejenisnya.
4. Hackers
Bertugas Mencari dan mengekploitasi aplikasi, system, dan celah jaringan
5. Fraudster
Bertugas Membuat dan menyebarkan berbagai skema secial engineering (rekayasa sosial)
6. Hosted system providers
Bertugas Menyediakan host yang aman dari situs dan konten terlarang
7. Cashier
Bertugas Mengendalikan rekening, nama, dan akun untuk biaya.
8. Money Mules
Bertugas Sebagai perantara transfer antar bank, biasanya pelajar yang belajar di negara lain dan membuka akun bank
9. Tellers
Bertugas Bertanggung jawab untuk mentransfer dan pencucian uang yang sah melalui mata uang digital dan mata uang berbeda
10.Organisation Leaders
Bertugas Biasanya orang-orang tanpa ketrampilan teknis, merekrut tim dan menentukan target.
Cara Kerja Cyber Crime Black Market
Bagai mana cara kerja Cyber Crime Black Market? Berdasarkan sumber dari Bull Guard, n. d. dijelaskan tentang cara kerja dalam Cyber Crime Black Market yaitu sebagai berikut:
1. Pembuatan malware untuk membobol system keamanan
Programmer disuruh oleh organization leader untuk mengembangkan malware, kemudian hacker akan menyusup masuk ke jaringan korban untuk mengirimkan malware, atau Fraudster menyebarkan malware melalui social engineering seperti spam dan phishing. Korban kebanyakan pengguna sistem operasi windows dan pengguna web browser
Jika korban terkena malware tersebut, data korban akan dikirim ke server hacker yang telah diurus oleh Hosted System Providers. Kemudian para pelaku cyber crime akan
menggunakan data tadi untuk masuk ke akun korban dan mencuri uang dan
identitasnya. Atau mereka akan menjual data tersebut langsung ke black
market.
2. Promosi terhadap content illegal ke Black Market secara Online
Sama
seperti pasar komoditas umum lainnya, black market secara online juga
sangat kompetitif. Dan agar menguntungkan, para penjahat cyber harus
mempromosikan “barang” mereka untuk sesama penjahat. Mereka mencari
keuntungan dengan promosi, service guarantees, dan bahkan memberikan
diskon untuk “pembelian yang besar” terhadap semua yang mereka iklankan
di forum tertutup bahkan di social media.
3. Proses penjualan
a) Bisa menghubungi client via private chat atau email dan mulai bernegoisasi
b) Menggunakan toko online yang rahasia untuk mendistribusikan “produk” yang akan dijual
c) Menetapkan metode pembayaran yang banyak digunakan orang seperti Western Union
c) Menetapkan metode pembayaran yang banyak digunakan orang seperti Western Union
d) Menanyakan
jaminan terhadap “produk” yang dijual jika tidak bekerja. Contoh jika
nomor kartu kredit yang dijual tidak valid, maka boleh menukarnya.
4. Pencucian Uang (Money Laundering)
Setelah
pelaku mendapatkan data korban. Pelaku menjual data tersebut
kesesorang. Pelaku tidak menyimpannya bahkan tidak menggunakannya untuk
dirinya sendiri melainkan dijualnya ke balck market atau di
distribusikan ke end-user. Mengapa tidak ia gunakan
sendiri? Alasannya adalah untuk meminimalisir resiko pelacakan, karena
dengan banyak nya perantara maka akan semakin sulit untuk dilacak.
Setelah informasi tersebut sampai di pasar, maka ‘reseller’ lah yang kan
menjualnya. Penawaran yang terjadi di pasar gelap menggunakan metode
khusus untuk melakukan transaksi.
Harga Produk di Black Market
Menurut data Panda Security, 2010 ada beberapa harga-harga produk black market yang umum beredar seperti berikut ini:
Tips mengantisipasi kejahatan Black Market
Kejahatan black market ini
bisa saja terjadi tanpa kita sadari bisa dari tetangga, teman,
keluarga, diri sendiri dan bahkan pengguna internet lainnya. Lalu
bagaimana agar kita tidak menjadi korban dari kejahatan black market ini? Berikut beberapa tips mengantisipasi yang dapat dilakukan agar tidak menjadi korban kejahatan black market.
a. What to do (Sadar apa yang harus dilakukan)
· Simpan semua data pribadi ditempat yang aman
· Waspada ketika melakukan pembayaran apapun melalui kartu (pastikan ketika membayar dengan kartu, kartu selalu dalam pandangan.
· Simpan penerimaan dan membandingkan dengan laporan di bank, untuk mendeteksi sesuatu yang janggal.
· Periksa pernyataan kartu kredit dengan hati-hati.
· Mengingat password, jangan ditulis di komputer, dan atau buku. Sebaiknya password tidak terkait dengan nama orang tua, orang dekat, dan tanggal ulang tahun.
· Install Antivisrus dan Firewall pada computer yang digunakan. Jangan lupa untuk selalu update antivirus secara berkala.
· Memnutup semua sesi internet di setiap browser yang digunakan. Lakukan clear history dan cookies pada computer.
b. Why not to do (Menyadari apa yang tidak harus dilakuakan)
· Jangan pernah memberikan bahkan meminjamkan kartu kredit kepada orang lain.
· Jangan memberikan tanda tangan dikertas yang kosong
· Jangan pernah memberikan user akun atau password melalui telepon atau menuliskannya dalam draft yang tersimpan diinternet.
· Jangan merespon email, popups, internet messaging, yang tidak jelas.
· Jangan menggunakan kartu debit untuk transaksi online. Sama seperti kartu kredit.
c. What to do if you have fallen victim (yang harus dilakukan jika telah menjadi korban penipuan)
· Hubungi call center bank jika kartu kredit atau atm anda menjadi target penipuan.
· Segera blokir kartu dan hentikan pembayaran lalu ganti kartu dan password yang digunakan.
Demikianlah beberapa informasi terkait black market dalam konteks cyber crime.
Semoga setelah kita mengetahui hal ini, dapat memproteksi diri kita
dari bahaya kejahatan ini dan menambah wawasan kita semua. Wassalam.
Referensi
Ablon,
L., Libicki, M. C., & Golay, A. A. (2014). Markets for Cybercrime
Tools and Stolen Data: Hacker’s Bazaar. National Security Research
Division. http://doi.org/10.7249/j.ctt6wq7z6
Bull
Guard. (n.d.). The Online Black Market – How It Works (Part I).
Retrieved November 26, 2015, from
http://www.bullguard.com/bullguard-security-center/internet-security/internet-threats/online-black-market-part-i.aspx
Panda Security. (2010). The Cyber Crime Black Market : Uncovered, 1–44.
Online
Black Market. (n.d.). Retrieved from
http://www.bullguard.com/bullguard-security-center/internet-security/internet-threats/online-black-market-part-i.aspx
Sudyana, D. (2016) Cyber Crime Black Market Retrieved from http://blog.didiksudyana.com/2015/12/cyber-crime-black-market.html
Lizarti,
N. (2016) Cyber Crime Black Market Retrieved from
http://noralizarti.blogspot.co.id/2016/01/cybercrime-black-market.html
Panda
Security. (2014). The Cyber Crime Black Market. Retrieved from
http://www.pandasecurity.com/mediacenter/src/uploads/2014/07/The-Cyber-Crime-Black-Market.pdf
0 komentar for "Cyber Crime Black Market"
Posting Komentar